“Barangsiapa yang hafal dan mengamalkan tujuh kalimah ini akan dimuliakan oleh Allah dan malaikat dan akan diampuni doasa-dosanya walau sebanyak buih di lautan.”
1. Bismillahirrahmanirrahim (Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani) – Pada tiap-tiap ketika hendak mengerjakan/melakukan sesuatu.

Sungai yang mengalirkan air tawar berasal dari huruf MIM dari lafaz BISMI. Sumber air susu, berasal dari HA dari lafaz Allah. Sumber arak, berasal dari huruf MIM dari lafaz Rahman. Sedangkan sumber madu berasal dari huruf MIM lafaz Rahim dengan demikian tahulah aku bahwa sumber empat sungai itu berasal dari lafaz BASMALLAH."
Allah SWT berfirman dalam salah satu Hadits Qudsi:
"Barangsiapa mengingat Aku dengan menyebut nama-nama-Ku (termasuk Asmaul Husna), dengan hati yang ikhlas, tidak diperlihatkan kepada orang lain, dimulai dengan mengucapkan Bismillâhirrahmânirrahîm, maka ia kan menikmati minuman dari air sungai-sungai itu." Diterangkan pula dalam hadits lain: "Allah SWT tidak menolak doa yang diawali dengan Bismillâhirrahmânirrahîm."
2. Alhamdulillah ( Segala puji bagi Allah SWT ) – Pada tiap-tiap sesudah/selesai melakukan sesuatu.

“Dzikir paling afdol adalah laa ilaha illallah do’a paling afdol adalah Alhamdulillah”.
Kalu kita mencermati sabda Nabi SAW, maka do’a paling afdol adalah alhamdulillah yang berarti bersyukur kepada Allah, memuji Allah atas nikmat yang kita peroleh.
Hal ini diperkuat dengan dalil al qur’an;

Maka do’a adalah saranan ibadah untuk bersyukur kepada Allah, bukan saranan untuk menuntut permintaan dari Allah. Maka do’a adalah persembahan bukan penuntutan.
“Ku bersyukur atas nikmat Mu ya Allah, segala ujian dan cubaan atau pun musibah menimpa diri ku tidak ku kesali. Malahan ada hikmah dengan apa yang terjadi. Alhamdulillah, Alhamdulillah syukran ya Allah...! Hanya Kau sahaja tempat ku mengadu dan memohon pertolongan.” AMIN
3. Astaghfirullah hal azim (ku memohon keampunan kepada Allah lagi Maha Agung) – Apabila tersilap mengatakan sesuatu yang buruk sama ada sedar atau tidak sedar, sengaja atau tidak sengaja.


“Dan hendaklah engkau memohon ampun kepada Allah, kerana sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani” (Surah an-Nisaa:106)
4. InsyaAllah (Dengan izin Allah SWT) – Apabila ingin atau berniat melakukan sesuatu pada masa akan datang.


[24] Melainkan (hendaklah disertakan dengan berkata): "Insya Allah". Dan ingatlah serta sebutlah akan Tuhanmu jika engkau lupa; dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan petunjuk yang lebih dekat dan lebih terang dari ini"
5. Laa haula wala quwwata illah billah (Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah semata-mata) - Apabila tidak dapat melakukan sesuatu yang agak berat atau melihat sesuatu yang buruk.

Seorang yang terpaksa kerana benar-benar telah merasa tidak ada lagi yang dapat menolong kepadanya, kecuali rahmat kurnia Allah sebab ia sendiri telah begitu miskin dari segala apa yang telah dapat digunakan untuk memancing apa-apa dari Tuhan, maka hanya bergantung pada rahmat kurnia Allah semata-mata. Maka dengan demikian, ia merasa rendah diri (rendah betul), sebab ia minta tetapi tanpa sesuatu yang diajukan untuk layaknya ia menerima pemberian itu.
Rasulullah saw bersabda:
“Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah semata-mata, kalimat ini suatu kekayaan dari kekayaan syurga” Sedang bersandar pada amal usaha itu bererti lupa pada kurnia rahmat Allah yang memberi taufiq, hidayat kepadanya yang akhirnya pasti ia ‘ujub, sombong, merasa sempurna diri, sebagaimana yang telah terjadi pada iblis ketika diperintah bersujud kepada Adam ia berkata:“Aku lebih baik dari dia (Adam)”
Juga telah terjadi pada Qaarun ketika ia berkata:
“Sesungguhnya aku mendapat kekayaan ini kerana ilmuku semata-mata”. (Surah al-Qasas:78)
Apabila kita dilarang menyekutukan Allah dengan berhala batu, kayu, pohon, binatang dan manusia, maka janganlah menyekutukan Allah dengan kekuatan sendiri, seolah merasa sudah cukup kuat dan dapat berdiri sendiri tanpa pertolongan Allah, tanpa rahmat taufiq hidayat dan kurnia Allah. Sedangkan kita harus bertauladan pada Nabi Sulaiman a.s, ketika ia menerima nikmat kurnia Allah, ketika mendapat istana raja Balqis. Firman Allah SWT:

Allah merubah-rubah keadaanmu dari sedih ke gembira, dari sihat ke sakit, dari kaya ke miskin, dari terang ke gelap, supaya mengerti bahawa engkau tidak bebas dari hukum ketentuanNya, supaya selalu engkau berdiri di atas landasan LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH.

7. La ila ha illa Allah (Tiada tuhan melainkan Allah SWT) - Bacalah sepanjang siang dan malam sebanyak-banyaknya. Amalkanlah selalu moga-moga kita tergolong di kalangan orang yang terpilih oleh Allah.

Huraian kalimah: Tidak ada Tuhan, bererti tidak ada tempat bersandar, berlindung, berharap kecuali Allah, tidak ada yang menghidupkan, dan mematikan, tiada yang memberi dan menolak melainkan Allah SWT.
Zahirnya syari’at menyuruh kita berusaha beramal, sedang hakikat syari’at melarang kita menyandarkan diri pada amal usaha itu, supaya tetap bersandar pada kurnia rahmat Allah. (kalimah: Laa haula wala quwwata illa billah)
Dalil – dalil yang memerintahkan untuk Zikrullah;
1. “Dan sesungguhnya mengingat ALLAH itu paling besar.” (QS al-Ankabut:45)
2. “Maka ingatlah kepada-KU, pasti AKU akan ingat kepadamu.” (QS al-Baqarah:152)
3. “Dan ingatlah kepada RABB-mu di dalam hatimu dengan merendahkan diri dan merasa takut, dengan tidak meninggikan suaramu.” (QS al-A’raf:205)
4. “Wahai orang-orang yang beriman ingatlah kepada ALLAH sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-NYA pada pagi dan petang hari.” (QS al-Ahzab:41-42)
Sabda Rasulullah SAW:
“Siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang yang mengamalkannya maka dia akan beroleh pahala walaupun sudah tiada.”